Sabtu, 05 November 2011

DOSIMETRI FILM

Film dapat dipakai sebagai sebagai detektor radiasi, dosimeter relatif, alat displai dan medium arsip. Dalam terapi dapat dipakai untuk pengukuran kualitatif maupun kuantitatif. Kurva karakteristik film yang juga disebut kurva Hurter and Driffield  Film terdiri dari dasar plastik yang dua sisinya dilapisi secara dengan kristal AgBr.

 

Emulsi terdiri dari kristal ionik Ag+ dan Br- dalam kisi kubus. Kehadiran impuritas mengganggu permukaan kubus yang membentuk sensitivity speck (bintik sensitif).  

Atom Br diserap oleh gelatin yang mengakibatkan emulsi melekat pada dasar film. Elektron terperangkap oleh sensitivity speck dan menarik muatan positif ion Ag+ sehingga menjadi atom Ag .Kristal dengan atom Ag pada permukaannya disebut latent image. Proses pengembangan film dengan cairan alkaline mengurangi Ag+ dan meninggalkan Ag yang membentuk noda grain pada film. Film difiksasi dan diperkuat dengan larutan asam lemah. Kristal yang tidak mengandung latent image dicuci dan menghasilkan daerah terang dalam film.
 
Kurva karakteristik (Hurter and Driffield) dan densitas optik

Kurva memiliki 4 daerah :
· Fog (kabut), daerah eksposi 0 atau rendah
· Toe (tumit)
· Bagian linear, eksposi intermediate
· Shoulder (bahu) dan saturasi, daerah eksposi tinggi
Parameter tanggapan film adalah, faktor gamma, latitude, dan kecepatan. Latitude adalah daerah jangkauan eksposi yang mengakibatkan tanggapan film linear. Untuk dosimetri, pengukuran dilakukan di daerah linear, yang berarti dalam daerah latitude film. Kecepatan film didefinisikan sebagai kebalikan eksposi yang diperlukan untuk memperoleh 1.0 di atas fog.

Film Radiochromic
Film radiochromic adalah film tipe baru yang digunakan dalam dosimetri radioterapi. Yang paling umum dipakai adalah film GafChromic, yang tidak berwarna dan ekuivalen jaringan (9.0% hydrogen, 60.6% carbon, 11.2% nitrogen, dan 19.2% oxygen), dan berubah menjadi biru bila terkena radiasi.
Film radiochromik berisi zat warna khusus yang terpolimerisasi bila terkena radiasi. Polimer yang terjadi menyerap cahaya yang dapat diukur dengan densitometer khusus. Film ini mengembangkan sendiri, sehingga tidak membutuhkan pengembang/developer ataupun penguat/fixer. Film radiochromic kurang sensitif, sehingga sesuai untuk pengukuran dosis tinggi, dan merupakan dosimeter relatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar