Jumat, 25 November 2011

Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia

         Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi dan kelainan pada organ pencernaan. 

Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada system pencernaan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :

Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.

Penyakit Hepatitis adalah suatu istilah yang merujuk pada suatu peradangan hati tanpa penentuan penyebab tertentu. Kebanyakan orang indonesia menggunakan ejaan bahasa penyakit kuning. Ini tidak mengherankan sebab gejala hepatitis adalah timbulnya warna kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
 Penyakit Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C.

1.            Hepatitis A
Penyakit ini sering pula dikenal dengan penyakit kuning. Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.


     Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang pernah terinfeksi hepatitis A jika sembuh akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

2.            Hepatitis B
Gejala yang ditimbulkan mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
3.            Hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.
4.            Hepatitis D
Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5.            Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.
6.            Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
7.               Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik.  Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :
1.      Virus Mumps                         4.  Virus Epstein-Barr
2.      Virus Herpes                          5.  Virus Rubella
3.      Virus Cytomegalovirus
Pengobatannya
Hati harus berfungsi dengan baik agar dapat menguraikan sebagian besar obat. Obat yang tidak menyebabkan gangguan apa pun pada waktu hati kita sehat dapat membuat kita sakit berat bila kita mengalami hepatitis. Ini juga berlaku untuk alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan narkoba. Sebaiknya kita memberi tahu dokter mengenai semua obat, jamu atau pun suplemen yang kita pakai.

UNTUK MENDOWNLOAD FILE LENGKAPNYA, KLIK DI SINI

1 komentar:

  1. Coba brobat dengan Dr M yusuf semoga beliau mau bantu... Paman saya dahulu juga menderita hepatitis B dan sudah berobat kemana mana bahkan sampai ke Singapore tapi tak kunjung sembuh. Akhir saya di sarankan untuk mencoba menghubungi dokter yusuf yang konon kata teman saya dahulu istri nya juga terkena hepatitis B dan sembuh semenjak brobat dengan Dr yusuf, dengan cara minum obat racikan khusus beliau selama 3 bulan rutin dan alhamdulillah istri nya sudah sembuh. Saya pun tr tarik untuk menghubungi beliau Ingin memesan obat racikan dari dokter yusuf dengan harapan Paman saya bisa sembuh juga.
    Singkat cerita setelah 4 bulan rutin minum obat racikan beliau Paman saya di nyatakan sembuh oleh dokter yg selama ini menangani di rumah sakit. Jadi buat saudara jangan dulu ber putus asa coba minum obat racikan beliau insyah Allah bisa sembuh seperti istri teman saya dan Paman saya amin...
    Ini nomor beliau bila saudara Ingin brobat.
    0-8-5-3-6-1-6-7-5-2-3-2 dokter yusuf.

    BalasHapus